
Foto bersama pengurus FKUB Sulteng dan pimpinan Ponpes DDI Al Ittihad Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodopi. Foto : FKUB Sulteng/Nanang IP
Sosialisasi FKUB di DDI Bahodopi: Tanamkan Moderasi, Cegah Kekerasan di Sekolah
Morowali, FKUB Sulteng – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Desa Bahomakmur menggelar sosialisasi penguatan moderasi beragama dan stop bullying di di tiga SMK Alkhairaat Bahodopi, SMA Negeri 1 Bahodopi dan Pondok Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad (DDI) Al Ittihad Bahodopi, Rabu (24/9) pagi.
Ketua FKUB Sulteng, Prof. Dr. Zainal Abidin, di hapadan santri ponpes menegaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya soal perbedaan keyakinan, melainkan juga menyangkut keberagaman bahasa, budaya, dan adat yang seringkali memicu kesalahpahaman.
“Jangankan agama, hanya beda bahasa saja orang bisa berkelahi. Padahal, perbedaan itu adalah ketetapan Tuhan. Bahkan anak kembar pun punya keinginan yang berbeda. Karena itu, menghormati perbedaan adalah bentuk penghormatan kita kepada Sang Pencipta,” jelas Prof. Zainal.
Ia menambahkan, moderasi beragama sangat penting disosialisasikan kepada para pelajar agar sejak dini mereka memahami pentingnya bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa, bukan sumber pertentangan. Kalangan pelajar harus terus diberi pemahaman bahwa hidup berdampingan dalam perbedaan adalah hal yang wajar.
“Begitu juga dengan pencegahan perundungan (bullying) yang kerap terjadi di sekolah. Kehadiran FKUB di sini bertujuan memastikan upaya pencegahan itu berjalan agar tidak ada lagi kasus perundungan di kalangan siswa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bahomakmur, Sutarni, menuturkan bahwa wilayahnya merupakan miniatur Indonesia, dihuni sekitar 1.078 kepala keluarga yang berasal dari beragam latar belakang.
“Di desa ini ada lima agama dan 19 suku yang hidup berdampingan. Ada masjid, ada gereja, ada sekolah umum dan juga pesantren. Semua harus kita jaga bersama agar tetap rukun dan damai,” ungkapnya.
Ia menambahkan, keberadaan pesantren menjadi benteng moral dan pendidikan generasi muda di tengah perkembangan industri di Bahodopi. Pihaknya berharap pesantren ini terus berkembang, karena anak-anak kita butuh tempat belajar agama. Tidak hanya Islam, tapi semua agama juga difasilitasi rumah ibadahnya dengan syarat lahannya. *
Sumber : FKUB Sulteng