FKUB SULTENG

Berita Utama
Menag RI : Kerukunan Adalah Modal Bangsa yang Paling Mahal

Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar bersama Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof. Dr. KH Zainal Abidin, M.Ag

02 Nov 2025
safrudin 208 0

Menag RI : Kerukunan Adalah Modal Bangsa yang Paling Mahal

Palu, FKUB Sulteng — Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA menegaskan bahwa modal paling berharga bagi bangsa ini adalah kerukunan. Menurutnya, tanpa kerukunan, pembangunan tidak akan memiliki makna apa pun.

“Saya mohon betul agar FKUB benar-benar solid. Kami yakin FKUB saat ini berada di persimpangan jalan belum didukung pendanaan yang memadai” ujar Menag dalam pertemuan tokoh lintas agama dan pembinaan jajaran ASN Kanwil Kementerian Agama Sulteng sekaligus pelantikan Pengurus Wilayah IPIM Sulteng Ahad, (2/11) sore.

Menag menekankan, bahwa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan antarumat beragama. Ia menilai, bila terjadi persoalan antarumat, sebaiknya FKUB terlebih dahulu yang menangani sebelum pihak kepolisian turun tangan.

“Ada kalanya menyelesaikan persoalan tidak harus dengan penangkapan terlebih dahulu. Kalau langsung menangkap, kadang justru memperkeruh keadaan. Lebih baik didinginkan dulu suasananya, baru diambil langkah hukum bila diperlukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sejak awal pembentukan FKUB di tingkat daerah, lembaga ini dibina oleh Kementerian Dalam Negeri. Namun, ironisnya, dukungan anggaran dari Kementerian Agama dan pemerintah daerah masih sangat minim, padahal tugas FKUB sangat penting dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat.

Menag juga memberikan pengakuan bahwa pemerintah provinsi Sulteng terus memberikan dukungan terhadap FKUB. Ia menilai bahwa Sulteng layak menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam hal dukungan terhadap program-program kerukunan umat beragama yang dilaksanakan oleh FKUB.

 “Kalau seluruh provinsi di Indonesia memiliki semangat seperti di Sulawesi Tengah, saya yakin bangsa ini akan tetap rukun dan damai,” pungkasnya.***