FKUB SULTENG

Berita Utama
Puluhan Guru di Donggala Diberi Penguatan Moderasi Beragama dan Tolak Perundungan

Ketua FKUb Sulteng Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag menjadi narasumber kegiatan penguatan moderasi beragama dan tolak perundungan di Kabupaten Donggala. Dokumentasi FKUb Sulteng.

22 Feb 2025
nanang 36 0

Puluhan Guru di Donggala Diberi Penguatan Moderasi Beragama dan Tolak Perundungan

PALU - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah, Prof. KH Zainal Abidin, menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antarumat beragama dengan tidak saling menjelekkan atau menjatuhkan satu sama lain. Menurutnya, setiap individu memiliki keyakinan masing-masing yang harus dihormati dalam kehidupan bermasyarakat.

 

"Antar umat beragama ini tidak boleh saling menjelekkan, tidak boleh saling menjatuhkan. Tidak perlu saling mencampuri keyakinan masing-masing agar kita bisa hidup dengan damai dan bahagia. Begitu pula dengan cara hidup dan keyakinan yang dijalani setiap individu," ujar Prof. KH Zainal Abidin Sabtu, (22/2) siang saat menjadi narsumber penguatan Moderasi Beragama bagi puluhan Guru di Kabupaten Donggala.

 

Ketua MUI Kota Palu itu menekankan pentingnya kehidupan beragama yang harmonis tanpa harus mencampuradukkan agama dengan aspek lain dalam kehidupan sosial. Ia mengajak masyarakat untuk berpegang pada nilai-nilai agama yang dianut, tanpa menjadikannya sebagai alat untuk menciptakan perpecahan.

 

"Kita harus tetap menjalankan ajaran agama dengan baik, tetapi juga menghargai keberagaman. Jika kita bisa menerapkan ini, maka keharmonisan dalam kehidupan beragama akan lebih mudah tercapai," lanjutnya.

 

Prof. KH Zainal Abidin juga mengingatkan pentingnya menanamkan sikap toleransi sejak dini, terutama dalam lingkungan pendidikan. Ia mencontohkan bagaimana anak-anak harus diajarkan untuk berteman tanpa melihat perbedaan agama sebagai penghalang.

 

"Misalnya di sekolah dasar, anak-anak harus diajarkan untuk hidup rukun dan damai dengan teman yang berbeda agama. Jika kita membangun kebersamaan dengan baik, maka tidak akan ada perpecahan karena perbedaan keyakinan," jelasnya.

 

Menurutnya, ketidakseimbangan dalam memahami keberagaman bisa menjadi pemicu perselisihan. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama untuk menjaga kedamaian dan memperkuat rasa persaudaraan di tengah masyarakat yang multikultural.

 

"Jika kita tidak memahami dan menghormati perbedaan dengan baik, maka besar kemungkinan akan terjadi perselisihan. Oleh karena itu, mari kita terus menjaga kerukunan agar kehidupan kita lebih damai dan sejahtera," tutupnya.

 

Kegiatan penguatan moderasi beragama dan tolak perundungan di lingkungan sekolah turut  narasumber yakni Kepala Dinas Pendidikan Sulteng Yudiawati V. Windarrusliana, psikolog Jane M. Monepa. Hadir pula dalam kegiatan Bupati Donggala diwakili Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Kepala Kantor Kementerian Agama Donggala.

Sumber: FKUB Sulteng